Minggu, 20 November 2016

Kesimpulan

TUGAS MANDIRI
Kesimpulan dari e-book Perdagangan dan Pekerjaan di Sektor Jasa di Indonesia
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemasaran Jasa
Dosen :
Tubagus Wahyudi, S.E

Isriyani
15032039
Administrasi Bisnis


Institut Manajemen Wiyata Indonesia
(IMWI)
Jl. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112
Jawa Barat, Indonesia





Jasa memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian dan ketenagakerjaan Indonesia sejak dilanda krisis keuangan. Tercatat pada tahun 2000 permintaan jasa meningkat lebih dari 20% dari pertanian dan manufaktur setelah terjadi krisis keuangan.
Pekerjaan di sektor jasa dapat dilihat dari presentase dalam penelitian bahwa distribusi pekerjaan dalam kegiatan sektor jasa yang paling besar adalah di sektor perdagangan ritel dan sektor pendidikan menempati posisi ke tiga sebesar 9%. Pada tahun 2005-2010 pangsa pekerja yang berpendidikan tinggi yang bekerja dalam sektor pendidikan maupun perdagangan meningkat 3 hingga 5% dan dalam sektor perdagangan ternyata lebih di dominasi oleh perempuan yang cenderung lebih rapi dan mampu menangani keuangan, berbeda dengan sektor transportasi darat yang banyak didominasi oleh laki-laki yang cenderung bekerja dengan alat berat. 
Pada tahun 2000-2010 ekspor perdagangan jasa tumbuh 10% lebih besar dari perdagangan barang. Ternyata ekspor pekerjaan yang disediakan sektor jasa yang terkait  lebih besar 7,1 juta dari jumlah total pekerjaan yang diciptakan oleh semua ekspor manufaktur yang berjumlah kurang dari 5 juta pekerjaan.
Secara absolut, Indonesia telah menjadi pemasok tenaga kerja besar ke Asia Timur dan Timur Tengah yang sebagian besar tidak memiliki keterampilan. Ekspor jasa tenaga kerja memang menguntungkan, hal ini dapat dilihat remitan dari migrasi ke luar sangat besar dan Indonesia berada di peringkat 20 besar dalam hal tingkat penghasilan devisa tahunan. Namun, bagi TKI sendiri ada dua masalah kebijakan besar yang saling berkaitan yaitu rendahnya keterampilan pekerja yang bekerja diluar negeri serta rendahnya upah dan kondisi kerja yang dihadapi TKI diluar negeri.
Reformasi di sektor jasa saat ini memiliki keuntungan besar bagi investor dalam maupun luar negeri dengan adanya perjanjian perdagangan regional ASEAN di bawah rubrik AFAS yang telah mempromosikan perdagangan jasa melalui deregulasi dan adanya penghapusan beberapa hambatan terhadap persaingan asing maupun lokal. 

Sumber : http://www.ilo.org/eutrade

Senin, 07 November 2016

Analisis Pelanggan dan Pelayanannya

TUGAS MANDIRI
Analisis Pelanggan dan Pelayanannya
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen :
Tubagus Wahyudi, S.E

Isriyani
15032039
Administrasi Bisnis

Institut Manajemen Wiyata Indonesia
(IMWI)
Jl. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112
Jawa Barat, Indonesia
Telp (0266) 235717




Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan memang seharusnya dilakukan oleh perusahaan agar tidak terjadi kehilangan pelanggan. Menjaga pelanggan  salah satunya adalah dengan cara memberikan pelayanan yang maksimal agar pelanggan yang sudah ada tidak beralih kepada pesaing. Namun dalam hal pelayanan, ternyata pelanggan memiliki selera yang berbeda-beda. Untuk itu, kita harus mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan dan kita harus mempelajari pelanggan agar tidak merasa dikecewakan dengan pelayanan yang kita berikan. Adapun cara mengetahui keinginan pelanggan diantaranya adalah :
  • Kuesioner, dalam hal ini Anda seorang pengusaha atau pemilik perusahaan dapat memberikan kuesioner kepada pelanggan Anda untuk mengetahui apakah barang dan pelayanan yang Anda berikan puas atau tidak.
  • Bertanya langsung kepada pelanggan, namun ini jarang terjadi apabila menyangkut pelayanan. Karena secara tidak langsung pelanggan tidak akan nyaman dengan pertanyaan yang langsung Anda utarakan kepadanya, berbeda dengan kuesioner.
  •  Jaadilah pelanggan bagi bisnis Anda sendiri. Posisikan diri Anda sebagai pelanggan  bagi bisnis Anda sendiri, ini akan sedikit membantu untuk mengetahui pelayanan apa yan dibuthkan oleh pelanggan Anda.
  • Melihat data statistik pelanggan, jika Anda ingin mengetahui kepuasan pelanggan, Anda dapat melihatnya melalui analisa pelanggan. Jika pelanggan Anda kembali lagi ke perusahaan Anda dan membeli barang yang Anda jual secara berulang-ulang bisa dipastikan bahwa pelanggan tersebut puas dengan barang yang Anda jual dan juga pelayanannya. Namun, jika pelanggan Anda tidak kembali lagi atau mereka hanya sekali saja membeli barang yang Anda jual, bisa dipastikan bahwa pelanggan Anda kurang puas dengan kualitas barang yang dijual juga pelayanannya.


Seperti contoh dalam sebuah toko yang saya datangi dengan bermaksud untuk berbelanja di toko tersebut namun karena pelayanan yang diberikan oleh pelayannya kurang memuaskan akhirnya saya tidak jadi membeli barang yang diperjual belikan di toko tersebut. Singkat cerita, pada hari itu saya ingin membeli sendal untuk sehari-hari di salah satu toko yang ada di Sukabumi. Namun, selagi saya berkeliling dan melihat-lihat barang yang sekiranya cocok untuk  saya, ternyata pelayannya terus menerus mengikuti saya dan teman saya sehingga menjadikan saya merasa risi dengan “pengintayan” para pelayannya. Setelah dirasa cukup puas melihat-lihat, akhirnya saya memutuskan untuk tidak membeli apa yang menjadi tujuan saya.disamping pelayanannya yang kurang baik menurut saya juga tidak ada barang yang cocok yang menjadi tujuan saya. Karena bagi sebagian orang termasuk saya merasa kurang efektif jika ada pelayan yang mengikuti seakan-akan kita hendak mencuri. Padahal tujuan mereka hanyalah untuk mempermudah kita sebagai pelanggannya untuk bertanya atau meminta bantuan lain perihal barang yang akan dibeli. Namun ternyata pelayanan yang seperti itu malah membuat pelanggan beralih kepada pesaing dan itu jangan sampai terjadi pada perusahaan Anda karena pelayanan yang diberikan oleh pelayan perusahaan Anda. Karena itu akan berpengaruh besar terhadap perusahaan Anda. Namun tidak semua orang merasakan apa yang saya rasakan jika diberikan pelayanan seperti itu. Toh masih banyak pelanggan yang bedatangan ke toko tersebut dan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh pelayan dari perusahaan tersebut.

Sekian artikel yang saya buat, mohon maaf apabila masih banyak kesalahan. Terimakasih, semoga bermanfaat J








Analisis Video "True Cost" Green Marketing

TUGAS MANDIRI
Analisis Video “True Cost” Green Marketing
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen :
Tubagus Wahyudi, S.E.

Isriyani 
15032039
Administrasi Bisnis 

Institut Manajemen Wiyata Indonesia
(IMWI)
Jl. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112
Jawa Barat, Indonesia
Telp (0266) 235717




Analisis Video “True Cost”
Untuk abad sekarang pembuatan pakaian adalah hasil outsourcing di beberapa negara berkembang di dunia. Sedangkan mereka yang berada di negara maju hanya memakai tanpa tahu prosesnya bagaimana. Mereka yang membuat rancangan pakaian dan meminta rancangan tersebut dibuat oleh pekerja yang ada di negara berkembang dengan upah yang sangat minim, juga dengan adanya pemotongan biaya operasional dan mengabaikan keamanan sehingga kecelakaanpun terjadi tak bisa dielakkan. sedangkan mereka bernegosiasi dengan harga rendah dan keuntungan yang besar. Mereka tidak mengetahui bagaimana sulitnya orang-orang di negara berkembang menanam bahan baku kain, memprosesnya kemudian menjadi pakaian yang siap pakai. Banyak orang-orang di negara bekembang, salah satunya Bangladesh yang hidup dengan kekayaan dibawah rata-rata dengan angka kematian yang tinggi karena banyaknya yang bunuh diri dan akibat dari pencemaran yang disebabkan oleh banyak perusahaan di negara tersebut yang membuang limbah pabrik ke sungai dan lingkungan sekitar yang tidak bisa diurai oleh bakteri yang ada di tanah.  

Zaman sekarang terutama di negara bekembang banyak sekali investor asing yang menanamkan saham mereka pada perusahaan tertentu yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan keuntungan financial. Namun, dari sekian banyak investor hanya ada beberapa yang mementingkan klien mereka. Dan apabila ada perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia apakah harus diterima ataukah ditolak? Itu tergantung dari kebutuhan perusahaannya sendiri, jika perusahaan tersebut kiranya membawa keuntungan dan tidak merugikan kita dan bumi kita, baiknya di terima. Namun, apabila lebih banyak meruginya dibanding menguntungkan, tidak ada salahnya jika ditolak karena kita sebagai warga Indonesia yang merasakan untung ruginya keberadaan perusahaan yang berinvestasi di bumi pertiwi kita.
Jika diposisikan kita sebagai konsumen hal positif yang dapat kita ambil adalah diantaranya
  • Bertambahnya lapangan pekerjaan, sehingga akan mengurangi angka pengangguran dan tidak harus bekerja diluar negeri dan masih tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan tidak harus meninggalkan keluarga.
  • Biasanya perusahaan yang berinvestasi adalah dari negara maju dan negara maju sudah memiliki teknologi yang lebih canggih dari negara berkembang. Dengan adanya perusahaan asing yang berinvestasi di negara berkembang seperti Indonesia, maka  teknologi canggih dapat kita ketahui dan pelajari. 
  • Dengan adanya peusahaan asing yang berinvestasi di dalam negeri lebih memudahkan kita sebagai konsumen memenuhi kebutuhan yang diperlukan dengan tersedianya barang pemuas kebutuhan masyarakat.

Dan hal negatif yang akan kita terima diantaranya adalah : 
  • Kerusakan lingkungan, semakin banyak perusahaan asing semakin banyak pula kerusakan lingkungan yang terjadi. Dimana semua limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan, baik pencemaran udara maupun tanah yang mengakibatkan terganggunya kesehatan masyarakat. 
  • Berkurangnya sumber daya alam, seperti yang kita ketahui bayak sekali perusahaan asing yang berdiri di Indonesia dengan kekayaan yang melimpah dan itu merpakan salah satu keuntungan bagi mereka sehingga mereka menggunkannya secara berlebihan yang berakibat sumber daya alam yang tersedia berkurang. 
  • Berkurangnya lahan, semakin berkembangnya perusahaan asing d Indonesia, semakin berkurang pula lahan untuk pertanian karena digunakan untuk mendirikan pabrik. Dan mengurangi sektor pertanian karena lahan yang dijadikan mata pencaharian digunakan untuk mendirikan industri.

Konsep green marketing : 
  1. Jadilah asli 
  2. Didiklah konsumenmu 
  3. Berikan konsumenmu kesempatan  untuk berpartisipasi

       Konsep green marketing mnegajarkan kita bagaimana kita harus memproduksi bahan-bahan yang alami, tidak merusak kesehatan namun juga tidak merusak alam. Disana konsep green marketing mendidik kita sebagai konsumen yang cerdas, yang peduli lingkungan. Konsep green marketing ini mengajarkan kita untuk jujur mengenai apa yang akan kita pasarkan, jangan sampai kita membohongi konsumen dengan deskripsi produk kita tehadap mereka namun ternyata kenyataannya berbeda.

Adapun saran yang barang kali dapat membantu kita sebagai konsumen maupun produsen yakni berbisnislah dengan cerdas, jangan mementingkan diri sendiri dan golongan saja tetapi fikirkan pula dampak terhadap orang lain dan makhluk hidup lainnya yang ada di muka bumi ini.  Kita harus menjaga bumi kita dari kerusakan dengan tidak membuang limbah sembarangan yang akan mengganggu kesehatan bahkan merenggut nyawa seseorang. Dan juga bagi konsumen, jadilah seorang konsumen yang cerdas yang dapat memilih produk yang berkualitas juga tidak merugikan sesama konsumen. 

Terimakasih, semoga bermanfaat :) 

Jumat, 04 November 2016

Analisis Manajemen Strategi Kampus Institut Manajemen Wiyata Indonesia

TUGAS KELOMPOK
ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI KAMPUS INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Strategi  
Dosen :
Tubagus Wahyudi, S.E

Kelompok :
Ermawati (15032035)
Gita Nurfitrianti (15032036)
Isriyani (15032039)
Ratih (15032048)

Administrasi Bisnis


Institut Manajemen Wiyata Indonesia
(IMWI)
Jl. Gudang No. 7-9 Sukabumi 43112
Jawa Barat, Indonesia
Telp (0266) 235717









BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 

Dewasa ini, sudah banyak sekali kampus-kampus besar yang berdiri dan menyediakan layanan pendidikan untuk generasi penerus bangsa. Namun, hasil tergantung bagaimana kita menjalaninya. Bahkan di kampus besar dan sudah terkenalpun jika mahasiswanya tidak baik, maka hasilnyapun tidaklah baik. Berbeda dengan kampus yang tidak terlalu besar dan terbilang baru namun pelayanan dan pendidikan yang diberikannya luar biasa maka hasilnya pun akan mengikuti proses. Sekarang ini sudah waktunya untuk mengembangkan dan memajukan bangsa melalui persaingan di dunia bisnis adalah harus ditingkatkannya Sumber Daya Manusia dalam suatu negara untuk bisa ikut bersaing dan siap menghadapi pasar bebas ASEAN dan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia itu sendiri salah satunya adalah dengan belajar. Sehingga kita harus pintar-pintar memilih lembaga pendidikan yang mumpuni untuk mendidik kita menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean tersebut.
Yang menarik adalah salah satu kampus yang ada di Sukabumi, Institut Manajemen Wiyata Indonesia yang memberikan pelayanan pendidikan yang luar biasa, denga tujuan dapat menciptakan lulusan yang berkualitas, yang mampu bersaing di era globalisasi ini.

1.2. Tujuan 
Tujuan dari analisis ini adalah :
a) Mengetahui seberapa berkualitasnya kampus Institut Manajemen Wiyata Indonesia.
b)      Untuk mengetahui persaingan di dunia pendidikan tinggi. 




BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Institut Manajemen Wiyata Indonesia dengan akronim IMWI, adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta yang terletak di Kota Sukabumi, Jawa Barat yang secara geografis berada di antara Kota Jakarta dan Kota Bandung. Kota Pegunungan yang memiliki udara yang sejuk yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut dan terletak di kaki Gunung Gede yang megah.
IMWI berada di bawah naungan Yayasan Wiyata Indonesia yang diprakarsai oleh Ibu Dra. Mariati Tirta Wiyata, MBA dan Bapak Bambang Somantri Wijaya, SE. dengan semangat kecintaan pada anak-anak Indonesia dan kepedulian terhadap masa depan mereka.
Pengangguran angkatan kerja Indonesia, bahkan pengangguran di tingkat sarjana yang tidak kunjung berakhir merupakan masalah yang menggerakkan Ibu Mariati bersama Bapak Bambang bertekad untuk memberikan waktu, tenaga, pikiran serta materi yang mereka miliki untuk memperjuangkan putra putri bangsa khususnya yang berada di daerah Sukabumi dan sekitarnya untuk memiliki perbaikan kehidupan khususnya dari sisi status pendidikan dan juga tingkat sosial ekonomi mereka.
Perjuangan diawali dengan mendirikan lembaga pendidikan vokasi pada tahun 2006 di mana peserta didiknya yang sudah lulus SMA/SMU sederajat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai, berkualitas dan dilengkapi dengan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja, baik untuk sektor industri maupun sektor jasa.
Dalam perkembangan selanjutnya, pendiri Yayasan Wiyata Indonesia ingin dapat lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan keilmuan, serta memberikan diri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Sesuai dengan arti kata WIYATA itu sendiri, wujud perjuangan yang ditempuh tentu memiliki tujuan agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang memadai, berkualitas dan memiliki masa depan yang lebih baik sehingga dapat siap menghadapi persaingan dalam era globalisasi. Sebagai bangsa Indonesia yang maju, berjiwa entrepreneur dan memiliki komprehensif intelektual serta berkepribadian nasional Indonesia. Maka Yayasan Wiyata Indonesia mengajukan permohonan izin pendidikan tinggi kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan izin kepada Yayasan Wiyata Indonesia dengan Nomor 505/E/O/2014 untuk menaungi dan mengoperasikan Institut Manajemen Wiyata Indonesia atau IMWI agar dapat lebih berperan serta dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 

2.2. Visi Misi Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki maksud dan tujuan di bidang sosial khususnya bidang pendidikan yaitu untuk menghasilkan tenaga ahli/ Manajer dan para pengusaha muda yang berorientasi pada kebutuhan dunia bisnis dan industri dan pengembangan usaha pada tingkat regional, nasional maupun internasional. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut lembaga menjalankan kegiatan program pendidikan tinggi di bidang manajemen dan bisnis yaitu jurusan Administrasi Bisnis, Akuntansi, manajemen, Komunikasi, Sistem Informasi serta Desain Grafis.

Visi
Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Berkualitas Dalam Menghasilkan Sumber daya Manusia Profesional, Berbudaya Baik Dan Memenuhi Kebutuhan Dunia Kerja.

Misi
1.      Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Unggul dan berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja.
2.      Meningkatkan mutu dan relevansi melalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakat.
3.      Menyelenggarakan manajemen pendidikan yang berkualitas dan akuntabel, melalui pembangunan organisasi yang sehat, dengan penguatan tata kelola dan pencitraan publik, menuju per­guruan tinggi yang mandiri


2.3. Matriks EFE, EFI dan CPM
       Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)
Faktor Eksternal
Bobot (a)
Rating (b)
Skor
(axb)
Peluang (Opportunities)
1
Tingginya minat masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
0.10
3
0.30
2
Tingginya permintaan pembuat lapangan kerja terhadap SDM yang mampu memberikan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
0.10
4
0.40
3
Memiliki dukungan dari pemerintah melalui program penggiat anti Narkoba
0.10
3
0.30
4
Belum adanya perguruan tinggi di Kota Sukabumi yang memiliki program melakukan MOU dengan perusahaan – perusahaan.
0.15
4
0.60
5
Kampus IMWI dikenal sebagai kampus yang memiliki disiplin tinggi di mata masyarakat
0.10
4
0.40
Ancaman (threaths)
1
Reputasi perguruan tinggi di Kota Sukabumi
0.05
2
0.10
2
Banyaknya masyarakat yang lebih memilih Perguaruan Tinggi lain/Universitas Negri
0.10
2
0.20
3
Kemampuan Ekonomi masyarakat yang belum merata menjadi batasan masyarakat untuk mengenyam pendidikan
0.05
2
0.10
4
Banyaknya Isu yang memberikan pengaruh buruk terhadap calon Mahasiswa maupun yang telah menjadi Mahasiswa
0.10
1
0.10
5
Pertumbuhan perguruan tinggi yang berdiri lebih dulu dan lebih dikenal
0.15
1
0.15
Jumlah
1.00

2.65

Berdasarkan matriks EFE tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai EFE 2.65 menunjukan Institusi/Lembaga Perguruan Tinggi tersebut relatif kuat dalam menghadapi dinamika lingkungan eksternal yang ada. Artinya, strategi Institusi/Lembaga Perguruan Tinggi tersebut secara efektif memanfaatkan peluang eksternal yang ada dan menghindari pengaruh negatif potensial dari ancaman.

 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Factor Internal
Bobot (a)
Rating (b)
Skor (axb)
Kekuatan (Strenghts)
1
IMWI memiliki tenaga pengajar (Dosen) yang berkualitas
0.15
2
0.30
2
IMWI menerapkan perbedaan dalam berpenampilan yang dapat menarik perhatian Masyarakat secara positive
0.10
3
0.30
3
Memiliki program unggul yang berbeda dengan perguruan tinggi lainnya (Akses Kerja)
0.15
4
0.60
4
Kebijakan dari lembaga yang dapat menjadikan Mahasiswa IMWI lebih terampil dalam bidang Non Akademik
0.10
3
0.30
5
Kampus imwi memiliki program pengembangan karir setelah lulus jenjang S1
0.10
3
0.30
Kelemahan (Weaknes)
1
Kurangnya tenaga pengajar (Dosen) tetap dilingkungan Kampus IMWI
0.10
2
0.20
2
Segmentasi pasar yang hanya Kota dan Kabupaten Sukabumi saja membuat IMWI kurang dikenal oleh masyarakat luas
0.10
2
0.20
3
Masih kurangnya fasilitas di lingkungan kampus IMWI
0.05
2
0.10
4
Sulitnya mempertahankan jumlah mahasiswa yang sudah ada
0.10
1
0.10
5
Padatnya pembelajaran dilingkungan kampus IMWI membuat mahasiswa sulit untuk memperluas wawasan dan mengikuti organisasi di luar kampus
0.05
2
0.10
Jumlah
1.00

2.5

Berdasarkan matriks EFI tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai EFI 2.5 menunjukan Institusi/Lembaga Perguruan Tinggi tersebut berada diatas rata-rata dalam hal kekuakatan internal secara keseluruhan yang terkait dengan bidang pemasaran dan organisasi serta program – program dari Institusi/lembaga itu sendiri.

Matriks Competitive Profile Matrix (CPM)

Factor Penentu Keberhasilan
Bobot
IMWI
A
B
rating
skor
rating
skor
rating
skor
Minat masyarakat Kota Sukabumi melanjutkan pendidikan
0.10
3
0.30
3
0.30
3
0.30
Jumlah tenaga pendidik (Dosen) tetap
0.10
2
0.20
2
0.20
2
0.20
Pertumbuhan Institusi/Lembaga perguruan tinggi di Kota Sukabumi
0.05
2
0.10
3
0.15
3
0.15
Penyesuaian kurikulum dan evaluasi program study
0.12
3
0.36
3
0.36
2
0.24
Peningkatan kerjasama dengan pihak swasta maupun industri
0.15
4
0.60
2
0.30
3
0.45
Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Akuntansi
0.09
2
0.18
3
0.27
3
0.27
Reputasi Lembaga/Institusi Perguruan Tinggi di Kota Sukabumi
0.10
2
0.20
3
0.30
3
0.30
Penggunaan teknologi informasi berbasis internet untuk layanan akademik, keuangan, kemahasiswaan, kepegawaian, administrasi.
0.05
2
0.10
2
0.10
2
0.10
Penelitian dan pengembangan mutu pendidikan
0.09
3
0.27
3
0.27
3
0.27
Pengimplementasian kompetensi lulusan Perguruan Tinggi (Sudah bekerja dan belum bekerja)
0.15
3
0.45
2
0.30
2
0.30
Jumlah
1.00

2.76

2.55

0.58

Dalam matriks trsebut menggambarkan perbandingan dari 3 institusi/Lembaga Pendidikan di Kota Sukabumi, menurut analisa yang telah dibuat menunjukkan bahwa Kampus IMWI berada diposisi atau urutan pertama, Kampus A berada pada urutan ke-3 dan Kampus B berada pada urutan ke-2 dengan selisih skor dari ketiganya tidak jauh berbeda. Akan tetapi dapat dilihat dari tabel perbandingan tersebut di atas bahwa Kampus B menjadi pesaing yang cukup kuat untuk Kampus IMWI.




BAB III
PENUTUP

1.1.         Kesimpulan
Berdasarkan matriks diatas dapat disimpulkan bahwa kampus IMWI mampu menghadapi dinamika lingkungan eksternal dan memnafaatkan peluang juga mampu menghindari pengaruh negatif yang berpotensi merusak citra lembaga dengan menunjukkan bahwa kampus IMWI mampu berada diurutan pertama berdasarkan analisis kami.


Daftar Pustaka